Dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Samosir,Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten melakukan Travel Dialog di empat Kabupaten tetangga,yakni Kabupaten Labuhan Batu Utara,Kabupaten Labuhan Batu Selatan,Rantau Parapat dan Kabupaten Batubara.
Travel Dialog ini dimulai pada Rabu 29 Juli 2015 dan berakhir pada Sabtu 01 Agustus 2015.Audiens yang terdiri dari Guru,Pelajar dan Humas BUMN serta Kwarcap Pramuka sangat responsif terhadap kegiatan ini.
Kegiatan ini dimulai dengan kata sambutan dari Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kab.Samosir Drs.Ombang Siboro M.Si dan dibuka resmi oleh masing-masing Kadispora keempat Kabupaten diatas diikuti dengan pemberian cendra mata oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kab.Samosir.
Selama ini para peserta berasumsi bahwa Parapat adalah Samosir dan Samosir adalah Parapat.Tidak sedikit dari mereka yang mengungkapkan kekesalan mereka saat berkunjung ke Parapat,mereka yang pernah ke Samosir juga memberikan testimoni tentang keindahan alam Samosir serta memberikan saran dan masukan untuk kemajuan Pariwisata Samosir yang akan datang.
Keempat Kabupaten ini menjadi tujuan kegiatan ini karena selama ini para audiens melakukan perjalanan wisata ke pesisir Pantai Sibolga,Sidempuan maupun Sumatera Barat,sementara alam Samosir juga menawarkan keindahan yang sangat luar biasa.
Untuk meyakinkan para audiens terhadap kesiapan Pariwisata Samosir untuk pelayanan Pariwisata,Dinas Pariwisata Kab.Samosir juga menggandeng para pelaku dan penggiat Pariwisata yang bermukim di Tuktuk Siadong,yakni Kiki Andrea selaku pemilik sekaligus pengelola Enjoy Samosir Travel,Tunggul Sianipar selaku General Manager Hotel Ambaroba dan Luker Sidautar selaku ketua Forum Pengembangan Pariwisata Kab.Samosir.
Dari keempat Kabupaten diatas ada beberapa point penting yang ditanyakan oleh audiens,diantaranya tentang paket wisata yang ditawarkan oleh Agent Perjalanan dan Rumah Makan Muslim,sebab keempat Kabupaten diatas adalah Kabupaten mayoritas muslim sementara Samosir adalah Kabupaten yang mayoritas penduduknya menganut Agama Nasrani.
Untuk menjawab pertanyaan audiens Kiki Andrea dan Tunggul Sianipar memaparkan paket wisata yang mereka kemas supaya lebih ekonomis mengingat audiens adalah mayoritas pelajar dan anggota kwarcap Pramuka,sementara Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupate Samosir Drs.Ombang Siboro M.Si menjelaskan bahwa di Samosir telah berdiri Rumah Makan Muslim yang dibina oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir.
Lokasi Rumah Makan yang dimaksud terlihat pada video promosi Pariwisata yang telah di design sedemikian untuk meyakinkan audiens.
Tunggul Sianipar juga menambahkan bahwa hotel di Samosir telah menerapkan standart nasional untuk makanan yang mereka sajikan di hotel.
Setelah mendapatkan pencerahan tentang informasi Pariwisata Samosir,audiens langsung membuat agenda perjalanan wisata mereka ke Samosir,mengingat tanggal 7-8 Agustus Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir punya agenda Pariwisata buadaya yang dikemas dalam Horas Samosir Fiesta yaitu Horja Bius yang dilaksanakan di Desa Tomok Persaoran.
Samosir berupaya menjadi Kabupaten yang berbasis lingkungan dan menjadi objek wisata andalan yaitu Geopark (Taman Bumi) yang berpusat di Desa Sugalatti kec. Sianjur Mula – mula, yang mempunyai fungsi Konserfasi, fungsi Edukasi dan fungsi Ekonomi.