
PUNGUAN Pomparan Raja Naibaho Dohot Boru (PPNRB) akan menggelar Festival Kesenian dan Budaya pada Jumat-Sabtu (5-6/7/2019) di Pelataran Tugu Raja Naibaho, Pangururan, Kabupaten Samosir. Dan, Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini karena merupakan salah satu langkah promosi pariwsata Samosir.
Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Daulat Nainggolan SKM MKes melalui Kepala Bidang Kerjasama dan Kemitraan Togar Siboro SPd MM bahwa pagelaran budaya ini tentu akan mengangkat kesenian dan kearifan lokal yang merupakan salah satu atraksi pariwisata unggulan yang sangat diminati wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.
“Kegitan punguan-punguan marga seperti ini selalu kita dukung, karena pelestarian budaya lokal adalah salah satu upaya meningkatkan kepariwisataan, sebab pembangunan kepariwisataan tak hanya soal fisik. Karena itulah kita berharap punguan-punguan marga selalu konsisten melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini, karena akan sangat berdampak positif terhadap promosi pariwisata Samosir,” ujarnya.
Sementara, Ketua Panitia Festival Kesenian dan Budaya Punguan Pomparan Raja Naibaho Dohot Boru (PPNRB) Amson Lamsihar Naibaho menyampaikan, melihat perkembangan waktu dan pesatnya perkembangan arus teknologi informasi serta kurangnya minat para pemuda terhadap budaya asli suku Batak, mereka pun bertekad mengembangkan kreativitas pelajar dan generasi milenial dalam bidang kesenian lokal.
“Kita lihat saat ini, hanya sedikit remaja yang mengerti Aksara Batak, begitu pula tarian tradisional dan kearifan lokal lainnya. Padahal, budaya adalah roh kehidupan yang harus dijaga. Ini adalah himbauan yang secara etimologis memiliki kekuatan spiritual yang perlu diberdayakan,” ujarnya.
Dan, hal inilah yang menjadi landasan PPRNB menyelenggarakan kegiatan Pagelaran Festival Kesenian dan Budaya dalam rangka melestarikan budaya suku Batak yang bekerjasama dengan Pemkab Samosir.
“Tema kegiatan kita adalah ‘Dengan pagelaran festival seni dan budaya, mari kembangkan semangat masyarakat beradat dan berbudaya sebagai identitas Pomparan Raja Naibaho lewat apresiasi yang kreatif’,” jelasnya.
Dan, dengan pelaksanaan kegiatan ini, tujuan yang diharapkan dapat tercapai, yakni memotivasi pembentukan sikap terhadap adat dan seni budaya, mempertahankan dan mengembangkan semangat dalam pengembangan nilai-nilai kearifan lokal, mulai dari manortor, mempertahankan Aksara Batak, manduda dan pelestarian makanan khas Samosir.
Amson menambahkan, untuk mengisi kegiatan ini, panitia melibatkan pelajar dari tingkat SD, SMP dan warga Punguan Pomparan Raja Raja Naibaho Dohot Boru seluruh Indonesia maupun marga-marga lainnya di Samosir. Kegiatan ini juga akan melibatkan berbagai komunitas lintas budaya, sanggar seni, tokoh adat dan organisasi masyarakat lainnya.
“Tentu, dengan kegiatan ini kita berharap ritual budaya Gondang Habonaran akan semakin dikenal, begitu juga Aksara Batak, kuliner dan situs budaya, sebagai daya tarik untuk mendukung promosi pariwisata Samosir,” ujarnya.