
KOPI Samosir harus mendunia, begitu juga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Samosir, harus mampu menembus pasar internasional. Begitulah visi yang diusung oleh para pegiat kopi dan pelaku UMKM di Kabupaten Samosir pada peringatan Hari Kopi Internasional yang bertajuk ‘Ngopi Asix’ yang digelar di Warung Kopi Synergy di Komplek Hotel Tiga Besar, Lumban Lintong, Kecamatan Pangururan, Kamis (1/10/2020).
Kegiatan tersebut diisi dengan banyak kegiatan bermakna, di antaranya ngopi gratis, cupping kopi, kopikustik oleh penampilan band-band akustik dengan lantunan lagu-lagu yang indah, edukasi manual brew, talkshow dan zumba class bersama Zin Gina Gultom.
Antusias tamu yang hadir pun begitu tinggi. Sejak dumulai pukul 16.00 WIB, beberapa hadirin dari lintas usia dan profesi terus berdatangan yang membuat kegiatan tersebut menjadi begitu hidup. Ada dari anggota komunitas Samosir Coffee Synergy yang anggotanya terdiri dari petani kopi, barista, pengusaha coffee shop, ASN Pemerintah Kabupaten Samosir, kemduian ada dari penenun Ulos Samosir, ada dari kelompok-kelompok pemuda kreatif Samosir dan tamu umum yang sengaja hadir untuk turut memeriahkan peringatan Hari Kopi Internasional tersebut.
Oliver Dohar Simbolon selaku Ketua Samosir Coffee Synergy Samosir mengatakan bahwa komunitas ini dibentuk bertujuan untuk mengembangkan kualitas kopi dan mempromosikan kopi Samosir agar dikenal di penjuru Nusantara bahkan dunia.
Dijelaskan, hingga saat ini ada belasan produk kopi yang tergabung dalam Kopi Synergy, yakni Salaon Toba (Salto), Kembar Kopi, Manik Brother, Tonamido, Bona Pasogit, Flame Coffee, D’Nato, Specialty Coffee, Dinanti, Synergy, Hotdaina, Alusi dan Kopi Lulusan Tamba Dolok.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Samosir Coffe Synergy pun menggandeng Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Nakerkoperindag) dan Dinas Pariwisata, agar bersama-sama berjuang menjadikan kopi dan UMKM Samosir go international.
Karenanya, pada acara ini, turut diisi talkshow yang membahas pengembangan kopi dan SDM berbasis kompetensi serta promosi online produk ekonomi kreatif di Samosir yang menghadirkan narasumber Kepala Bidang Koperasi dan UMKM pada Dinas Nakerkoperindag Resmin Situmorang, Kepala Seksi UMKM Sanni Nainggolan dan Sekretaris Dinas Pariwisata Ningar Sinaga.
Dalam talkshow tersebut, Resmin Situmorang menyampaikan bahwa pegiat kopi dan UMKM di Samosir sudah saatnya melangkah ke pasar online. Sebab, UMKM harus memanfaatkan kemajuan teknologi agar produk-produk Samosir bisa dikenal luas sampai ke seluruh Indonesia dan dunia.
“Itulah sebabnya kita kita membuat tagline UMKM Samosir harus ‘Go Online’. Artinya, dengan teknologi berbasis online lah agar produk kita dikenal dunia luar. Karenanya, kita buka pintu selebar-lebarnya kepada para pegiat kopi maupun pelaku UMKM untuk berdiskusi dengan kita untuk merumuskan strategi promosi dan pemasaran yang tepat melalui media online,” ujar Resmin Situmorang.
Namun, sebelum produk kita promosikan, Resmin Situmorang mengimbau kepada para pelaku UMKM untuk mengurus Izin Usaha Mikro Kecil, kemudian mengurus izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT), agar produk aman dijual di pasar modern.
Sementara, Sariaman L Manik yang merupakan Ketua Asosiasi UMKM Samosir menyampaikan agar para pelaku UMKM diharapkan bergabung dalam asosiasi ini, karena akan berdampak positif terhadap perkembangan usahanya. Dia menjelaskan, dalam asosiasi ini, seluruh anggota bisa berdiskusi dan berbagi pengetahuan dalam bidang manajemen usaha. Selain itu, sesama anggota asosiasi akan mempromosikan produk satu sama lain secara bersama-sama.
“Misalnya, ada teman saya yang ingin membeli Ulos Batak. Tentu, produk yang saya tawarkan kepada teman saya itu adalah Ulos Batak yang diproduksi oleh rekan sesama anggota asosiasi. Begitu juga sebaliknya,” jelas pria yang merupakan penggagas Kopi Keliling (Kopling) Samosir ini.
Untuk pemasaran produk, lanjut Sariaman, pihaknya akan menciptakan sebuah aplikasi pemasaran/promosi, dimana aplikasi tersebut akan dikelola langsung oleh anggota asosiasi. “Kita sudah menjajaki untuk membuat aplikasi tersebut, mudah-mudahan tahun ini aplikasi tersebut sudah selesai dan bisa kita gunakan,” ujar Sariaman.