
KESERIUSAN Pemerintah Kabupaten Samosir dalam mengembangkan kepariwisataan disambut oleh masyarakat Lumban Sitanggang, Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan. Mereka membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bagot, dengan harapan ke depan pokdarwis ini bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa tersebut.
Pada launching Pokdarwis Desa Wisata Bagot yang berlangsung Jumat, 11 September 2020, Ketua Pokdarwis Jakiman Sitanggang mengatakan bahwa ide dibentuknya Desa Wisata Bagot berawal dari banyaknya masyarakat desa tersebut yang bekerja sebagai paragat bagot (penyadap tuak). Mereka pun menyadari, alangkah lebih baik jika desa tersebut dijadikan sebagai desa wisata yang menyajikan bagot bagi pengunjung dilengkapi dengan panorama Danau Toba dan Gunung Pusuk Buhit yang begitu indah.
Dia mengatakan, tak hanya berupa minuman, banyak produk turunan yang telah mereka olah dengan berbahan dasar bagot, seperti kue bolu dan keripik.
“Jadi, melalui Pokdarwis ini, kita juga ingin mengedukasi masyarakat agar tidak berpandangan negatif terhadap bagot. Bagot akan baik untuk kesehatan jika kita minum secukupnya, cukup 2 gelas. Kita juga bisa menghasilkan banyak olahan turunan. Jadi, semoga dengan pembentukan pokdarwis ini dapat meningkatkan perekonomian warga,” ujar Jakiman Sitanggang.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Dumosch Pandiangan pun optimis bahwa Desa Wisata Bagot ini berpotensi meningkatkan perekonomian warga. Apalagi, selain menyajikan bagot berupa minuman dan olahan turunan lainnya, di Desa Parlondut juga ada pantai yang diharapkan ke depan dapat dikelola, dimana lokasi ini juga dekat dengan Tano Ponggol yang sedang dalam tahap pembangunan yang terkoneksi ke Aek Rangat Pangururan.
“Jadi ini merupakan segitiga emas. Desa Parlondut-Tano Ponggol-Aek Rangat. Ini akan sangat berpotensi. Setelah dari Aek Rangat, wisatawan akan mandi di pantai, kemudian akan minum bagot di sini. Kita yakin, lokasi ini sangat berpotensi,” ujarnya.
Kemauan masyarakat untuk membentuk Pokdarwis Desa Wisata Bagot ini pun diapresiasi oleh pemerintah desa dan pemerintah kecamatan. Camat Pangururan Beresman Simbolon mengatakan akan mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pokdarwis ini. Dia juga meminta agar Pokdarwis Desa Wisata Bagot senantiasa menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan untuk meningkatkan kompetensi pokdarwis ini ke depannya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Ria Telaumbanua yang turut hadir pada acara tersebut juga sangat mengapresiasi pembentukan Pokdarwis Desa Wisata Bagot. Apalagi, dia melihat lokasi tersebut sangat bersih, sejuk, alami serta memiliki spot untuk memandang Danau Toba dan Gunung Pusuk Buhit yang menjulang kokoh menantang langit.
Ria Telaumbanua berpesan kepada pengurus Pokdarwis Desa Wisata Bagot agar tetap mengedepankan kebersihan, selalu menjaga kesehatan, dan menekankan agar selalu memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan.
“Saya sangat apresiasi Samosir ini karena menjadi satu-satunya kabupaten di Sumatera Utara yang masih zona hijau. Pak Bupati memang luar biasa bisa menjaga Samosir tetap sehat. Karenanya, masyarakat Lumban Sitanggang Desa Parlondut ini juga harus mampu bekerja sama untuk tetap menjaga Samosir tetap sehat dan aman,” ujar Ria Telaumbanua.
Dia juga mengapresiasi Bupati Samosir Rapidin Simbolon yang senantiasa berjuang untuk memajukan pariwisata Samosir. Pada kesempatan itu, mantan Dirut RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar ini menceritakan bagaimana perjuangan Bupati Samosir Rapidin Simbolon untuk mengupayakan agar Samosir menjadi tuan rumah pada General Assembly Tourism Promotion Organization (TPO) Asia-Pacific tahun 2021.
“Saya jadi saksi bagaimana kerasnya upaya Pak Bupati di Korea Selatan tahun lalu agar Samosir jadi tuan rumah TPO 2021. Dan, upaya tersebut berhasil. Tahun depan, sebanyak 26 negara anggota TPO Asia-Pacific akan menggelar pertemuan di Medan, dan selanjutnya mereka akan lanjut ke Samosir. Jadi, begitulah keseriusan Pak Bupati dalam memajukan kepariwisataan Kabupaten Samosir ini,” ujar Ria disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
Sementara, Bupati Samosir Rapidin Simbolon dalam bimbingan dan arahannya menyatakan bahwa dirinya sangat senang atas adanya inisiatif dari masyarakat dalam menyambut pembangunan pariwisata Samosir, yakni dengan membentuk Pokdarwis Desa Wisata Bagot. Bupati mengatakan bahwa Desa Wisata Bagot adalah sesuatu yang unik yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Bupati juga berpesan agar pokdarwis dan masyarakat senantiasa menjaga kebersihan, keasrian dan kenyamanan desa ini serta menjaga kualitas produk tetap asli dan terjamin.
“Saya lihat lokasi ini indah sekali. Sangat asyik kalau kita minum bagot di sini dengan sajian pemandangan yang indah. Tapi, saya tekankan, juallah bagot yang asli, jangan dicampur-campur, dan tekankan kepada wisatawan cukup 2 gelas demi menjaga kenyamanan lokasi ini. Perbanyak juga olahan turunan dari bagot ini. Kita dari Pemerintah Kabupaten Samosir akan terus mensupport ide-ide kreatif seperti ini,” ujar Rapidin Simbolon.
Dia juga menyampaikan bahwa ke depan arah pembangunan akan fokus ke desa-desa, dimana APBD akan diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur desa. Sebab, berkat upaya yang telah dilakukan dengan melobi pemerintah pusat, seluruh jalan lingkar sudah sangat baik. “Jadi, kita akan fokus ke desa-desa,” ujarnya.
Rapidin Simbolon juga menyampaikan bahwa segala pembangunan yang berlangsung di Kabupaten Samosir dapat terlaksana hanya dengan menerapkan pemerintahan yang bersih. Selain itu, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Samosir pun dapat terlaksana berkat upaya dalam melobi pemerintah pusat agar mengucurkan dana untuk pembangunan Samosir.
“Ada hal penting yang perlu saya sampaikan kepada Bapak/Ibu, bahwa Kabupaten Samosir berhasil meraih penghargaan dua kali berturut-turut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai kabupaten terbaik dalam pencegahan korupsi. Selama pemerintahan saya, tidak seorang pun pejabat yang tersangkut hukum dalam hal korupsi. Kita juga patut memanjatkan syukur pada Tuhan karena begitu banyak kucuran dana dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Samosir. Pada kedatangan Presiden Joko Widodo yang kedua kali tahun lalu, ada 27 proyek pembangunan yang jumlahnya hampir Rp1 triliun,” jelas Rapidin Simbolon.
Karenanya, dia berharap agar masyarakat selalu mendukung pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, dengan turut menjaga dan memelihara fasilitas yang ada, dan menumbuhkan karya-karya kreatif, seperti Pokdarwis Desa Wisata Bagot ini, demi meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pada kegiatan tersebut, juga ditampilkan tarian Tortor oleh anak-anak dan masyarakat Lumban Sitanggang, menceritakan bagaimana penyadapan bagot serta menjelaskan filosofi-filosofi orang Batak yang terkandung di dalam bagot. Rombongan Bupati Samosir juga turut mencicipi bagot yang disajikan oleh para paragat (penyadap).