
DINAS Pariwisata Kabupaten Samosir tak henti-hentinya memberikan pendidikan sadar wisata kepada siswa dengan harapan mereka turut menjaga kelestarian alam Samosir, menjaga pariwisata serta bisa menjadi duta wisata.
Seperti dilaksanakan pada Kamis (18/7/2019) dengan berkunjung ke SDN 14 Tanjungan, Kecamatan Simanindo. Kepala Dinas Pariwisata Daulat Nainggolan SKM MKes diwakili Kepala Bidang Kerjasama dan Kemitraan Pariwisata Togar Siboro SPd MM bersama staf disambut dengan Tortor oleh Kepala Sekolah Robby RM Siahaan SPd bersama para guru dan siswa.
Dalam sambutannya, Togar Siboro menyampaikan agar para siswa senantiasa menerapkan sapta pesona dalam kehidupan sehari-hari.
“Sapta pesona atau dalam filosofi Batak juga dikenal dengan Poda Na Lima harus tertanam dalam diri anak-anak semua. Mari kita selalu mengucapkan ‘Horas’ jika berjumpa dengan wisatawan dan ini adalah bentuk keramahtamahan,” ujar Togar Siboro.
Pada kesempatan itu, Dinas Pariwisata juga membagikan buku pedoman sapta pesona dan sadar wisata kepada para siswa, yang juga bertujuan membiasakan gemar membaca kepada siswa.
Setelah memberikan pemahaman sapta pesona kepada siswa, selanjutnya dilakukan vokasi sadar wisata kepada guru dan kepala sekolah. Togar Siboro mempertegas kepada para guru agar membiasakan menerapkan kata ‘Horas’ kepada siswa, baik di sekolah maupun di lingkungan luar sekolah.
Lebih lanjut Togar Siboro menyampaikan agar ada gerakan menanam bunga dan pohon pagar di lingkungan sekolah agar lebih terlihat indah dan asri, dimana hal ini dilatarbelakangi lokasi sekolah yang berada dekat dengan kawasan objek wisata Aek Natonang yang dirancang menjadi objek wisata unggulan dengan target mendatangkan wisatawan mancanegara.
Setelah pelaksanaan pembinaan kepariwisataan di SDN 14 Tanjungan, pembinaan sadar wisata dilanjutkan dengan koordinasi dengan Kepala Desa Tanjungan Donator Situmorang dan Ketua BPD yang merangkap sebagai Ketua BUMDes Tanjungan untuk membahas kesiapan susunan kepengurusan Pokdarwis Kawasan Objek Wisata Aek Natonang.
Pada kesempatan ini, Togar Siboro tidak lelah menyampaikan pembinaan kepada perangkat desa untuk serius dalam menempatkan orang-orang dalam kepengururan pokdarwis, sebab pengembangan kawasan objek wisata Aek Natonang akan serius dilaksanakan di tahun ini dan direncanakan menjadi destinasi bertaraf internasional.
Selepas dari Tanjungan, Togar Siboro bersama staf melaksanakan pembinaan kepada Komunitas Kopi Tradisional Salaon di Kecamatan Ronggur Nihuta yang ingin mendirikan usaha coffee shop traditional dengan label ‘DINANTI COFFEE SHOP’ pada tanggal 3 Agustus 2019.
“Komunitas kopi tradisional ini merupakan komunitas yang terbentuk dengan gerakan ingin mengembangkan potensi kepariwisataan masyarakat Desa Salaon dengan memanfaatkan hasil pertanian kopi yang diolah secara profesional untuk menjadi kopi dengan cita rasa tradisional Samosir,” jelas Togar Siboro.
Dia berharap niat masyarakat komunitas kopi tradisional Salaon untuk mendirikan coffee shop traditional bukan semangat di depan saja, namun diharapkan tetap bertahan sebagai penunjang kepariwisataan Samosir.
“Usaha ekonomi kreatif seperti ini kita harapkan terus bertahan dan berkembang untuk mendukung kepariwisataan Samosir. Kita berharap keutuhan usaha coffee shop ini tetap bertahan dan semakin maju,” ujar Togar.