
SETIAP tahun, sejak digelar tahun 2014, perhelatan event Samosir Music Internasional (SMI) selalu menyajikan hal yang baru dan istimewa. Memasuki tahun ke-7 di tahun 2020 ini, Henry Manik selaku inisiator sekaligus konseptor SMI pun tengah mempersiapkan segala sesuatunya untuk kesuksesan pelaksanaan SMI tahun 2020.
Henry Manik, pria asal Samosir yang kini sudah menetap di Belanda, sengaja datang ke Indonesia untuk berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyukseskan event SMI. “Sudah dua minggu ini saya menemui pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah kabupaten dan provinsi,” ujar Henri, baru-baru ini saat menggelar temu pers di Kota Pematangsiantar.
Dia menuturkan, sama seperti tahun tahun sebelumnya, Samosi Music Internasional digelar pada bulan Agustus, dan tahun ini dilaksanakan pada 7-8 Agustus 2020 di Open Stage Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Henry mengatakan, pada tahun 2020 ini, Samosir Music Internasional akan dimeriahkan tarian tradisional Batak, dimana 1.000 orang akan manortor, di samping penampilan musisi-musisi internasional.
“Kita tidak membatasi umur. Siapa pun bisa turut serta. Para penari Tortor itu pastinya nanti mengenakan Ulos, tapi warnanya kita anjurkan yang gelap,” ucapnya.
“Para penari itu pun nantinya akan diiringi musik tradisional Batak, gondang dan sarunei. Tiga set gondang, tiga set sarunei,” imbuhnya.
Henry mengatakan bahwa pelaksanaan SMI setiap tahunnya selalu menunjukkan kenaikan kunjungan yang signifikan. Dijelaskan, sejak dilaksanakan pertama kali tahun 2014, SMI mendatangkan 5.000 pengunjung. Dan, pada tahun 2019 lalu, event SMI mampu mendatangkan 20.000 pengunjung dan sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab, setiap pelaksanaan SMI, hotel selalu full booked (penuh).
“Setiap tahun kita lakukan evaluasi, dimana kekurangan kita. Semua kita maksimalkan, dari segi konsep, pertunjukan dan lokasi acara,” ujar Henry yang memperistri warga Belnda ini.
Masih kata Henry, masih ada konsep lama yang tetap dipertahankan pada pelaksanaan SMI 2020 ini, yakni musisi-musisi internasional tetap membawakan lagu-lagu Batak. Direncanakan, aka nada 7 musisi internasional, seperti dari Italia, Malaysia dan musisi dalam negeri serta tidak tertutup kemungkinan akan bertambah.
“Itu kita wajibkan. Karena kita juga mengenalkan musik-musik Batak ke internasional. Dari awal kita mulai memang sudah begitu kewajibannya,” ujar pria berambut gondrong ini sembari mengatakan bahwa nantinya sebanyak 45 musisi orkestra dari Austria akan mengiringi acara.